Home / Ekonomi / Menkomdigi Laporkan 31 Ribu Rekening Terindikasi Judi Online ke OJK, Komitmen Perkuat Ekosistem Digital Aman

Menkomdigi Laporkan 31 Ribu Rekening Terindikasi Judi Online ke OJK, Komitmen Perkuat Ekosistem Digital Aman

judi online

Menkomdigi Meutya Hafid melaporkan 31 ribu rekening terindikasi judi online ke OJK dan menurunkan 2,4 juta konten terkait judol. Komdigi dan OJK perkuat sinergi menjaga ekosistem digital aman dan inklusif.

MonetaPost – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid melaporkan sekitar 31 ribu rekening yang terindikasi terlibat aktivitas judi online (judol) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Laporan ini merupakan hasil penelusuran Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) hingga 29 Oktober 2025, yang kemudian disampaikan dalam acara Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) serta Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) di JCC Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (30/10).

“Kami melapor kepada OJK 31 ribu lebih rekening yang terindikasi terkait dengan judi online, dan ditindaklanjuti dengan baik oleh OJK,”
Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital

Langkah ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memberantas praktik ekonomi ilegal di ranah digital, khususnya judi online yang semakin meresahkan masyarakat dan mengganggu stabilitas ekonomi digital nasional.

Langkah Tegas Pemerintah dan Kolaborasi dengan OJK

Selain pelaporan rekening, Komdigi juga telah menurunkan (take down) lebih dari 2,4 juta konten terkait judi online dari berbagai platform digital. Menurut Meutya Hafid, langkah ini adalah bagian dari strategi komprehensif untuk memutus rantai aktivitas judi daring yang menggunakan rekening bank sebagai media transaksi.

Namun, Meutya menegaskan bahwa upaya pemberantasan tidak akan efektif tanpa dukungan lintas lembaga, terutama dari sektor keuangan dan perbankan. Judi online adalah bentuk kejahatan digital yang terus beradaptasi, sehingga pendekatan yang digunakan juga harus lintas sistem dan institusi.

“Kalau kami cuma melakukan take down, tapi akun-akunnya tidak diblokir, itu seperti menyapu ruang kotor — besok kotor lagi. Kami sangat apresiasi OJK yang menindaklanjuti laporan rekening terkait kegiatan ekonomi ilegal,” ujarnya.

Kolaborasi antara Komdigi dan OJK ini diharapkan mampu memblokir jalur transaksi keuangan yang digunakan oleh jaringan judi online. Dengan menutup akses keuangan, pemerintah dapat menekan keberlangsungan operasional situs-situs ilegal tersebut secara signifikan.

Pentingnya Sinergi Pengawasan Digital

Kerja sama antara Komdigi dan OJK merupakan bagian dari strategi nasional penguatan pengawasan ruang digital. Sinergi ini penting untuk menangani risiko kejahatan siber, seperti pencucian uang, penipuan daring, serta transaksi ilegal melalui platform digital.

Perkembangan teknologi finansial (fintech) dan ekonomi digital memang telah membawa banyak manfaat, seperti kemudahan transaksi dan inklusi keuangan. Namun, di sisi lain, kemajuan tersebut juga membuka peluang penyalahgunaan sistem digital untuk kegiatan kriminal.

Untuk itu, koordinasi lintas lembaga seperti antara Komdigi, OJK, Bank Indonesia, dan Kementerian Keuangan menjadi sangat penting. Dengan sistem pemantauan bersama, pemerintah dapat mendeteksi transaksi mencurigakan lebih cepat dan menutup akses dana yang digunakan untuk mendanai aktivitas ilegal.

Komitmen OJK: Digitalisasi Harus Disertai Kepercayaan dan Perlindungan Konsumen

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menegaskan bahwa transformasi digital di sektor keuangan bukan sekadar tentang teknologi, tetapi juga soal kepercayaan dan tata kelola.

“OJK berkomitmen menjaga ekosistem keuangan digital yang aman, adaptif, dan inklusif — bukan hanya untuk mendorong pertumbuhan, tetapi juga untuk memastikan manfaatnya dirasakan seluruh lapisan masyarakat,” kata Mahendra.

Mahendra menjelaskan bahwa OJK kini memperkuat pengaturan dan pengawasan berbasis data dan teknologi, termasuk melalui penerapan supervisory technology (SupTech) dan integrasi data lintas sektor.

OJK juga meningkatkan kolaborasi dengan otoritas fiskal dan moneter, serta memperluas kerja sama dengan pelaku industri untuk memastikan inovasi digital berjalan seiring dengan mitigasi risiko dan perlindungan konsumen.

“Transformasi digital harus dibangun di atas landasan kepercayaan terhadap sistem, tata kelola, dan pelindungan konsumen. Inovasi dan mitigasi risiko harus berjalan beriringan,” tegas Mahendra.

Transformasi Digital Aman: Tantangan dan Peluang

Transformasi digital di sektor keuangan menciptakan peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, bersamaan dengan itu muncul tantangan baru dalam bentuk ancaman siber dan aktivitas ilegal. Judi online menjadi salah satu ancaman paling serius karena mengalirkan dana besar melalui sistem keuangan tanpa pengawasan formal.

Pemerintah menilai bahwa ekosistem digital yang aman dan sehat hanya dapat terwujud jika seluruh pemangku kepentingan — regulator, industri, dan masyarakat — terlibat aktif. Beberapa langkah strategis yang kini dilakukan antara lain:

  1. Integrasi data lintas lembaga antara Komdigi, OJK, dan lembaga penegak hukum untuk mempercepat deteksi transaksi ilegal.
  2. Penerapan sistem pemantauan otomatis untuk mendeteksi situs dan aplikasi judi online.
  3. Pemblokiran rekening mencurigakan melalui kerja sama langsung dengan sektor perbankan.
  4. Peningkatan literasi digital agar masyarakat mampu mengenali dan melaporkan modus kejahatan siber.

Melalui pendekatan komprehensif ini, pemerintah berharap ruang digital Indonesia dapat berkembang secara berkelanjutan — tidak hanya produktif, tetapi juga aman dan beretika.

Dampak dan Implikasi bagi Ekosistem Keuangan Digital

Langkah tegas pemerintah dalam menangani rekening terindikasi judi online membawa dampak positif yang signifikan:

  • Menekan potensi pencucian uang (money laundering) melalui platform digital.
  • Meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem pembayaran elektronik.
  • Menjaga stabilitas sektor fintech dan perbankan digital.
  • Mendorong inovasi keamanan siber (cybersecurity) di industri keuangan.

Meski demikian, tantangan tetap ada. Sinkronisasi data antar lembaga dan respons cepat terhadap modus baru kejahatan digital masih menjadi pekerjaan rumah besar. Untuk itu, Komdigi menekankan perlunya memperkuat infrastruktur keamanan digital nasional yang berbasis transparansi dan kolaborasi.

Laporan Menkomdigi Meutya Hafid tentang 31 ribu rekening terindikasi judi online ke OJK menjadi langkah nyata dalam pengawasan ruang digital nasional. Kolaborasi antara Komdigi dan OJK bukan hanya simbol pemberantasan kejahatan siber, tetapi juga pondasi penting bagi pembangunan ekosistem digital yang bersih, aman, dan terpercaya.

Sinergi lintas lembaga ini diharapkan menjadi model pengawasan digital terpadu yang efektif, sekaligus menjaga momentum transformasi ekonomi digital Indonesia agar tetap inklusif, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Tagged:

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *