CIMB Niaga bukukan laba sebelum pajak Rp6,7 triliun hingga Q3 2025. NPL terjaga di 1,98%, CASA naik, dan transformasi digital dorong efisiensi layanan.
MonetaPost – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatat kinerja keuangan yang solid hingga kuartal III-2025. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi (unaudited), perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp6,7 triliun, tumbuh 1,7% year-on-year (yoy). Pencapaian ini menghasilkan earnings per share (EPS) senilai Rp209,57.
Presiden Direktur & CEO CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan peningkatan kinerja tersebut mencerminkan ketahanan fundamental dan efektivitas strategi perusahaan.
“Perolehan positif ini didukung oleh peningkatan kredit dan pertumbuhan current account and savings account (CASA),” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).
Menurut Lani, CIMB Niaga berhasil menjaga keseimbangan antara profitabilitas dan efisiensi melalui pengelolaan biaya yang disiplin serta pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan. Di sisi lain, rasio gross non-performing loan (NPL) juga terjaga di level 1,98%, menunjukkan kualitas aset yang sehat dan penerapan prinsip kehati-hatian.
Fundamental Kuat dan Likuiditas Terjaga
CIMB Niaga mencatat capital adequacy ratio (CAR) sebesar 24,7% dan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 81,1%. Total aset konsolidasian mencapai Rp369,5 triliun per 30 September 2025.
Dengan capaian tersebut, CIMB Niaga memperkuat posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,6% yoy menjadi Rp278,0 triliun, dengan rasio CASA 67,9%. CASA meningkat 10,6% yoy menjadi Rp188,8 triliun, didorong oleh hubungan nasabah yang kuat dan layanan digital yang semakin inovatif.
“Kami yakin dengan fundamental yang kokoh dan tim yang berdedikasi, CIMB Niaga dapat terus menghadirkan nilai jangka panjang bagi nasabah dan masyarakat,” ujar Lani.
Kredit dan Pembiayaan Tumbuh Positif
Hingga akhir September 2025, total kredit dan pembiayaan yang disalurkan CIMB Niaga mencapai Rp228,7 triliun, naik 4,6% yoy. Pertumbuhan terbesar berasal dari segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang tumbuh 5,7%, disusul Perbankan Korporat (5,4%) dan Perbankan Konsumer (4,3%).
Di segmen ritel, pertumbuhan signifikan ditopang oleh Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang melonjak 18,7% yoy.
Sementara itu, CIMB Niaga Syariah terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu unit usaha syariah terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan Rp58,2 triliun dan DPK Rp57,9 triliun.
Unit Syariah juga aktif memperkuat komposisi dana murah melalui kemitraan strategis berbasis prinsip syariah serta kolaborasi dengan komunitas Islam.
“CIMB Niaga Syariah berkomitmen untuk tumbuh secara berkelanjutan dan bertanggung jawab,” tegas Lani.
Fokus pada Keberlanjutan dan Keuangan Hijau
CIMB Niaga menunjukkan keseriusannya terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Sekitar 24% dari total pembiayaan (setara Rp54,7 triliun) telah dialokasikan untuk mendukung transisi energi bersih, ekonomi rendah karbon, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Pada September 2025, CIMB Niaga meluncurkan Sustainability-Linked FX and Derivatives Program, yang membantu nasabah menerapkan prinsip ESG dalam operasional bisnis mereka.
“Inisiatif ini sejalan dengan Kerangka Kerja Green, Social, and Sustainable Impact Products/Services milik Bank,” jelas Lani.
Selain itu, CIMB Niaga meluncurkan GreenBizReady, platform kolaboratif untuk membantu pelaku UKM dan bisnis komersial bertransisi menuju praktik usaha ramah lingkungan. Melalui ekosistem ini, bank menyediakan akses ke berbagai mitra solusi keberlanjutan seperti platform pengukuran emisi, penyedia teknologi energi terbarukan, serta konsultan sosial dan lingkungan.
“GreenBizReady menjadi katalisator menuju ekonomi hijau dan inklusif, sejalan dengan strategi Forward30 dan kampanye keberlanjutan #SekarangUntukMasaDepan,” tutur Lani.
Transformasi Digital Dorong Efisiensi dan Layanan
Transformasi digital menjadi pilar utama pertumbuhan CIMB Niaga. Hingga kuartal III-2025, 91,1% transaksi finansial nasabah telah dilakukan melalui layanan digital seperti OCTO (Aplikasi & Website), BizChannel@CIMB, ATM, dan OCTO Pay.
Aplikasi OCTO kini mengintegrasikan layanan mobile dan internet banking dalam satu platform dengan user ID yang sama. Nasabah dapat menikmati berbagai fitur modern seperti QRIS lintas negara (Jepang), NFC Tap and Pay, konversi Poin Xtra ke miles, hingga pengajuan kartu kredit dan pinjaman personal.
Bagi investor, kampanye #GetWealthSoon menyediakan fitur wealth management digital yang memungkinkan pengguna membandingkan kinerja reksa dana dan obligasi hingga lima tahun ke belakang. Transaksi finansial digital melalui aplikasi OCTO tercatat tumbuh 44% sepanjang sembilan bulan pertama 2025.
Selain itu, CIMB Niaga juga memperluas jaringan Digital Branch dan Digital Hub — kini sudah ada 58 cabang digital di seluruh Indonesia. Cabang ini memadukan pengalaman layanan fisik dan digital dengan mesin Self Service Banking yang memungkinkan pembukaan rekening dan pembaruan data dalam waktu kurang dari lima menit.
Dengan kinerja keuangan yang solid, rasio NPL terjaga, serta strategi digital dan keberlanjutan yang kuat, CIMB Niaga menunjukkan komitmen untuk terus tumbuh lebih simple, better, dan faster.
“Kami percaya, melalui inovasi berkelanjutan dan semangat bekerja dari hati, CIMB Niaga akan terus menghadirkan dampak positif bagi nasabah, masyarakat, dan perekonomian Indonesia,” pungkas Lani.







One Comment