Home / Politik / Kinerja Keuangan Jasa Marga Kuartal III 2025: Laba Inti Naik 5,02%, Bukti Fundamental yang Kuat

Kinerja Keuangan Jasa Marga Kuartal III 2025: Laba Inti Naik 5,02%, Bukti Fundamental yang Kuat

kuartal

Kinerja keuangan Jasa Marga kuartal III 2025 mencatat laba inti Rp 2,74 triliun atau tumbuh 5,02% YoY. Pertumbuhan ini mencerminkan kekuatan fundamental dan keberhasilan strategi efisiensi perusahaan.

MonetaPost – Di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil menjaga kinerja keuangan yang solid sepanjang kuartal III-2025.
Direktur Utama Jasa Marga Rivan A Purwantono mengungkapkan bahwa perseroan mencatat laba inti sebesar Rp 2,74 triliun, tumbuh 5,02% dibandingkan periode yang sama pada 2024.

“Capaian ini mencerminkan kekuatan fundamental perseroan dalam menjaga performa bisnis secara konsisten,” ujar Rivan dalam keterangan resmi, Kamis (30/10/2025).

Latar Belakang Kinerja Keuangan Jasa Marga Kuartal III 2025

Pertumbuhan laba inti Jasa Marga tidak datang secara tiba-tiba. Kinerja keuangan Jasa Marga kuartal III 2025 didorong oleh beberapa faktor penting seperti peningkatan pendapatan usaha, efisiensi biaya keuangan, dan keberhasilan strategi pembiayaan ekuitas di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada kuartal IV-2024.

Penurunan biaya keuangan secara konsolidasi mencapai 14,21% year-on-year (YoY), menandakan efisiensi keuangan yang berhasil dijaga dengan baik.
Langkah ini memperkuat likuiditas dan menurunkan tekanan pada struktur modal perseroan.

Pertumbuhan Laba dan Pendapatan Usaha

Selama kuartal III-2025, pendapatan usaha Jasa Marga mencapai Rp 14,52 triliun, tumbuh 4,83% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari pendapatan tol sebesar Rp 13,42 triliun dan pendapatan usaha lainnya sebesar Rp 1,11 triliun.

Selain itu, EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) meningkat menjadi Rp 9,73 triliun, naik 4,93% secara tahunan.
EBITDA margin juga terjaga di level 67,01%, menandakan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan profitabilitas meskipun menghadapi inflasi biaya dan kenaikan beban operasional.

Jasa Marga tetap memegang posisi sebagai market leader di industri jalan tol nasional.
Total panjang jalan tol yang telah beroperasi mencapai 1.294 km, atau sekitar 42% dari total jalan tol yang beroperasi di Indonesia.
Sementara total konsesi yang dikelola perusahaan mencapai 1.736 km, memperkuat peran strategis Jasa Marga dalam konektivitas nasional.

Langkah Strategis Jasa Marga dalam Konsolidasi Bisnis

Pada Juli 2025, Jasa Marga menandatangani adendum perjanjian pemegang saham (SHA) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) di entitas anak PT Jasamarga Jogja Solo (PT JMJ).
Kesepakatan ini memungkinkan PT JMJ dikonsolidasikan dalam laporan keuangan Jasa Marga sesuai standar akuntansi tanpa mengubah struktur kepemilikan saham.

Langkah tersebut memperkuat kendali operasional dan memperluas portofolio proyek Jasa Marga di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Rivan menjelaskan bahwa strategi ini bertujuan untuk menciptakan jaringan jalan tol yang terintegrasi, andal, dan efisien, sekaligus mempercepat implementasi standar keselamatan dan layanan yang konsisten di seluruh jaringan Tol Trans Jawa.

Proyek Jalan Tol yang Sedang Dikerjakan

Hingga kuartal III-2025, Jasa Marga fokus mengerjakan lima proyek strategis yaitu:

  1. Jalan Tol Jakarta–Cikampek II Selatan
  2. Jalan Tol Akses Patimban
  3. Jalan Tol Yogyakarta–Bawen
  4. Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo
  5. Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi

Pada Agustus 2025, segmen Klaten–Prambanan sepanjang 7,85 km di Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA telah resmi beroperasi.
Hal ini memperkuat konektivitas antardaerah dan mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan selatan Jawa.

Rivan menegaskan, di tengah bertambahnya proyek baru, Jasa Marga tetap menjaga keseimbangan antara ekspansi dan kesehatan finansial.
Rasio keuangan yang stabil menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola beban utang dan arus kas secara disiplin.

“Hal ini menunjukkan perseroan selalu berkomitmen dalam menjaga keberlangsungan bisnisnya,” kata Rivan.

Inovasi Bisnis Melalui Travoy Hub

Selain proyek jalan tol, PT Jasamarga Related Business (JMRB) — anak usaha Jasa Marga — terus mengembangkan Travoy Hub, tempat istirahat dan pelayanan (TIP) berkonsep Transit Oriented Development (TOD).
Travoy Hub yang terletak di Stasiun LRT Taman Mini mengintegrasikan transportasi publik dengan fasilitas bisnis, seperti area ritel, rumah sakit, hingga tempat rekreasi.

Hingga kuartal III-2025, pembangunan Travoy Hub tahap II dan III telah mencapai progres 99,86%.
Inovasi ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga membuka ruang bagi pelaku UMKM dan industri kreatif untuk tumbuh di sekitar kawasan tol.

Travoy Hub menjadi bagian dari strategi diversifikasi pendapatan Jasa Marga di luar bisnis utama tol.
Model bisnis berbasis TOD ini dinilai akan menjadi pilar pertumbuhan baru yang berkelanjutan di masa depan.

Kinerja keuangan Jasa Marga kuartal III 2025 menunjukkan hasil yang solid dan berkelanjutan.
Dengan laba inti tumbuh 5,02%, pendapatan usaha meningkat, serta efisiensi biaya yang terus membaik, perusahaan berhasil membuktikan ketahanan bisnisnya di tengah tekanan ekonomi global.

Melalui langkah strategis seperti konsolidasi entitas anak, ekspansi proyek tol, dan inovasi Travoy Hub, Jasa Marga memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri jalan tol Indonesia.
Komitmen terhadap efisiensi, pelayanan publik, dan keberlanjutan bisnis akan menjadi kunci utama dalam menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun 2025.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *