Home / Ekonomi / MotoGP Mandalika 2025 Catat Perputaran Uang Rp4,8 Triliun, Dorong Ekonomi NTB dan Nasional

MotoGP Mandalika 2025 Catat Perputaran Uang Rp4,8 Triliun, Dorong Ekonomi NTB dan Nasional

MotoGP Mandalika 2025

MotoGP Mandalika 2025 sukses mencatat perputaran uang Rp4,8 triliun. Dampaknya terasa pada transportasi, hotel, UMKM, hingga pariwisata Lombok dan perekonomian nasional.

MonetaPost –  Ajang balap motor internasional MotoGP Mandalika 2025 kembali mencatatkan sejarah, tidak hanya dari sisi olahraga tetapi juga dari segi ekonomi. Diselenggarakan pada 3–5 Oktober 2025 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), perhelatan ini sukses mencatat perputaran uang fantastis sebesar Rp4,8 triliun.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Enik Ermawati, yang menyebutkan bahwa dampak ekonomi dari ajang ini sangat signifikan. “Artinya, ada animo yang besar dari masyarakat dan wisatawan terhadap MotoGP Mandalika. Multiplier effect-nya luar biasa sekali, diperkirakan sekitar Rp4,8 triliun perputaran uang terjadi selama penyelenggaraan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (5/10/2025).

Antusiasme Tinggi dari Wisatawan dan Masyarakat

Besarnya angka tersebut menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat lokal maupun wisatawan domestik dan mancanegara terhadap ajang balap motor paling bergengsi ini. Ribuan penonton datang ke Mandalika, tidak hanya untuk menyaksikan balapan, tetapi juga menikmati keindahan alam Lombok dan budaya NTB.

MotoGP Mandalika terbukti menjadi magnet utama pariwisata. Ajang ini menarik kunjungan wisatawan dari berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, hingga wisatawan asing dari Australia, Eropa, dan Asia Tenggara. Hal ini membuat arus perjalanan menuju Lombok meningkat tajam.

Transportasi Udara dan Laut Membludak

Efek langsung paling terasa adalah sektor transportasi. Maskapai nasional seperti Garuda Indonesia mencatat peningkatan signifikan jumlah penumpang. Bahkan, Garuda menambah frekuensi penerbangan menuju Lombok dari Jakarta maupun Bali demi mengakomodasi lonjakan wisatawan.

Namun, tingginya permintaan membuat kapasitas transportasi udara tidak mencukupi. Sejumlah pegawai InJourney yang bertugas di lapangan bahkan harus menggunakan jalur laut dari Bali menuju Lombok karena tiket pesawat habis terjual. Kondisi ini menggambarkan betapa besar dampak kehadiran MotoGP Mandalika terhadap mobilitas masyarakat.

Hotel dan Akomodasi Penuh Sesak

Selain transportasi, sektor perhotelan dan akomodasi juga menikmati lonjakan permintaan. Hampir seluruh hotel di kawasan Mandalika dan sekitarnya terisi penuh. Bahkan, tim dari Kementerian Pariwisata sendiri dilaporkan kesulitan mencari penginapan.

“Hotel-hotel penuh. Bahkan, hotel milik Poltekpar Lombok yang biasanya bisa digunakan pun sudah terisi penuh oleh tamu,” ujar Wamenpar. Hal ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan MotoGP memberikan dampak ekonomi langsung yang besar bagi industri perhotelan, homestay, hingga penginapan non-formal milik masyarakat.

Multiplier Effect ke UMKM dan Ekonomi Lokal

Tidak hanya sektor besar seperti transportasi dan hotel, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Lombok juga merasakan manfaat nyata. Mulai dari pedagang makanan, penyedia transportasi lokal, hingga penjual cendera mata mengalami lonjakan penjualan selama ajang berlangsung.

Dengan ribuan wisatawan yang hadir, konsumsi lokal meningkat pesat. Restoran, warung makan, hingga pedagang kaki lima di sekitar Mandalika mendapatkan omset berkali lipat dari biasanya. Kondisi ini menjadi bukti nyata bagaimana sebuah event internasional mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara merata.

MotoGP Mandalika sebagai Katalis Perekonomian Nasional

Angka perputaran uang sebesar Rp4,8 triliun bukan hanya berdampak pada NTB, tetapi juga terhadap perekonomian nasional. Menurut pengamat, event kelas dunia seperti MotoGP mendorong Indonesia semakin dikenal sebagai destinasi wisata olahraga (sport tourism) yang potensial.

Selain memberikan keuntungan ekonomi jangka pendek, event ini juga membawa manfaat jangka panjang berupa promosi destinasi wisata Indonesia di mata dunia. Mandalika dan Lombok kini semakin dikenal sebagai destinasi unggulan, yang tidak hanya menawarkan balap motor berkelas dunia, tetapi juga pantai eksotis, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakatnya.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski sukses besar, ajang MotoGP Mandalika 2025 juga membawa tantangan baru. Infrastruktur transportasi, kapasitas hotel, dan layanan publik harus terus ditingkatkan agar dapat menampung jumlah wisatawan yang lebih besar pada event mendatang.

Selain itu, pemerintah bersama pelaku industri perlu memastikan keberlanjutan dampak positif. Artinya, keuntungan ekonomi tidak hanya berhenti saat event berlangsung, tetapi juga dapat terus dirasakan melalui peningkatan pariwisata berkelanjutan.

Gelaran MotoGP Mandalika 2025 membuktikan diri sebagai motor penggerak ekonomi yang luar biasa. Dengan perputaran uang mencapai Rp4,8 triliun, dampaknya terasa dari transportasi, akomodasi, UMKM, hingga promosi pariwisata Indonesia di kancah internasional.

Ke depan, keberhasilan ini diharapkan menjadi momentum bagi pemerintah dan masyarakat NTB untuk terus mengembangkan potensi pariwisata dan sport tourism. MotoGP bukan sekadar tontonan, tetapi juga instrumen strategis untuk menggerakkan roda ekonomi dan memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi wisata dunia.

Tagged:

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *