Home / Ekonomi / Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Jadi Menteri Keuangan, Misteri Mundurnya Sri Mulyani Masih Jadi Tanda Tanya

Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Jadi Menteri Keuangan, Misteri Mundurnya Sri Mulyani Masih Jadi Tanda Tanya

Purbaya Yudhi Sadewa

Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani. Namun, masih jadi teka-teki apakah Sri Mulyani mundur atau dicopot dalam reshuffle kabinet terbaru.

MonetaPost –  Pergantian Menteri Keuangan di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memunculkan tanda tanya besar di publik. Pada Senin (8/9), Presiden secara resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu), menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Sri Mulyani Indrawati.

Meski pelantikan berjalan lancar, perbincangan publik justru menghangat karena muncul spekulasi mengenai status Sri Mulyani: apakah ia mengundurkan diri secara sukarela, ataukah Presiden mengambil keputusan untuk memberhentikannya dari jabatan strategis tersebut.

Misteri Keputusan Mundur atau Dicopot?

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memilih untuk tidak memberikan jawaban tegas ketika ditanya wartawan mengenai alasan pergantian Sri Mulyani. Ia menekankan bahwa reshuffle kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden.

“Ya bukan mundur bukan dicopot. Jadi Bapak Presiden selaku Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan beliau mempunyai hak prerogatif, maka kemudian atas evaluasi beliau memutuskan untuk melakukan perubahan formasi,” jelas Prasetyo di Istana Negara.

Ketika kembali ditegaskan soal kemungkinan adanya surat pengunduran diri dari Sri Mulyani, Prasetyo tetap enggan menjawab. Ia hanya meminta publik menghormati keputusan Presiden sebagai langkah yang diharapkan membawa kebaikan.

“Pertanyaannya kenapa mundur apa dicopot. Bismillah apa yang menjadi keputusan Bapak Presiden kita doakan bersama supaya menjadi keputusan yang membawa kebaikan bagi kita bersama,” ujarnya.

Reshuffle Kabinet Tak Hanya Menkeu

Pergantian Menteri Keuangan bukanlah satu-satunya perubahan dalam susunan kabinet kali ini. Prasetyo mengumumkan bahwa Presiden Prabowo juga melakukan reshuffle di lima kementerian lain, sekaligus membentuk Kementerian Haji dan Umrah yang baru.

Menurut penjelasan resmi, pembentukan kementerian baru tersebut didasarkan pada pembahasan dengan DPR terkait Rancangan Undang-Undang Haji. Presiden menandatangani Keputusan Presiden mengenai pembentukan kementerian baru sekaligus menunjuk menteri dan wakil menteri yang akan menjabat.

Selain itu, reshuffle juga meliputi:

  • Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan (Kemenko Polhukam)

  • Kementerian Keuangan (Menkeu)

  • Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)

  • Kementerian Koperasi

  • Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)

“Atas berbagai pertimbangan, masukan, dan evaluasi yang dilakukan terus menerus oleh Bapak Presiden, maka pada sore hari ini sekaligus Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” tegas Prasetyo.

Profil Singkat Purbaya Yudhi Sadewa

Nama Purbaya Yudhi Sadewa bukanlah sosok baru di lingkaran pemerintahan dan dunia ekonomi. Sebelum dipercaya menjadi Menteri Keuangan, ia dikenal sebagai ekonom senior dan pernah menduduki jabatan penting di lembaga strategis. Kehadirannya di Kementerian Keuangan dipandang sebagai upaya Presiden Prabowo untuk memperkuat fondasi fiskal sekaligus menghadirkan perspektif baru dalam pengelolaan keuangan negara.

Dengan pengalaman panjang di bidang ekonomi makro dan kebijakan publik, Purbaya diharapkan mampu menjawab tantangan besar, mulai dari menjaga stabilitas fiskal, memperkuat pendapatan negara, hingga mendukung agenda pembangunan nasional.

Spekulasi Publik dan Dampak Politik

Meski Mensesneg menegaskan bahwa reshuffle adalah hak prerogatif Presiden, publik tetap menyoroti alasan di balik berakhirnya jabatan Sri Mulyani. Sebagai sosok yang sudah dua kali menjabat Menkeu di era berbeda, Sri Mulyani memiliki rekam jejak panjang dalam reformasi fiskal, kebijakan pajak, hingga pengelolaan utang negara.

Karena itu, kepergiannya dari kabinet menimbulkan spekulasi politik. Ada yang menilai ia mundur karena perbedaan pandangan dengan Presiden, ada pula yang menduga ia diberhentikan demi memperkuat soliditas politik Kabinet Merah Putih. Namun hingga kini, tidak ada pernyataan resmi dari Sri Mulyani terkait statusnya.

Reshuffle sebagai Strategi Pemerintahan

Bagi Presiden Prabowo, reshuffle kabinet kali ini menjadi langkah strategis untuk menyesuaikan dinamika politik, ekonomi, dan kebutuhan birokrasi. Dengan penambahan Kementerian Haji dan Umrah, pemerintah ingin lebih fokus dalam menangani pelayanan jamaah haji yang selama ini menjadi isu penting di Indonesia.

Sementara pergantian di kementerian lain diyakini sebagai upaya memperkuat kinerja pemerintah di bidang pertahanan, keuangan, perlindungan pekerja migran, ekonomi kerakyatan, dan pembangunan pemuda.

Pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan sekaligus menandai berakhirnya masa jabatan Sri Mulyani Indrawati dalam Kabinet Merah Putih. Meskipun publik bertanya-tanya apakah ia mundur atau dicopot, pemerintah tetap menegaskan bahwa reshuffle adalah hak prerogatif Presiden.

Pergantian ini menjadi bagian dari reshuffle besar yang juga menyentuh lima kementerian lain serta pembentukan Kementerian Haji dan Umrah. Dengan langkah ini, Presiden Prabowo Subianto menegaskan arah baru kabinetnya untuk menjawab berbagai tantangan nasional.

Publik kini menunggu kiprah Purbaya di Kementerian Keuangan dan menanti pernyataan resmi Sri Mulyani terkait langkah politik dan kariernya ke depan.

Tagged:

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *