Home / Market / Buron Wanaartha Life Masih Hidup Mewah di AS, Interpol & Hukum RI Kian Gencar Memburu

Buron Wanaartha Life Masih Hidup Mewah di AS, Interpol & Hukum RI Kian Gencar Memburu

Buron Wanaartha Life Masih Hidup

Evelina Pietruschka, buronan kasus asuransi Wanaartha Life, dikabarkan masih hidup mewah di Beverly Hills meski diburu Interpol. Aparat Indonesia terus berkoordinasi dengan FBI, ICE, dan Homeland Security untuk menangkapnya.

MonetaPost –   Kasus gagal bayar Wanaartha Life menjadi salah satu skandal besar di industri asuransi Indonesia yang menyisakan luka mendalam bagi para nasabah. Salah satu tokoh utama yang ditetapkan sebagai buronan, Evelina F. Pietruschka, hingga kini masih belum berhasil diamankan meski sudah masuk dalam daftar buron Interpol. Ironisnya, bukannya hidup dalam kesulitan, Evelina dan keluarganya justru disebut tetap menikmati kehidupan mewah di Amerika Serikat.

Sekretaris NCB Interpol Indonesia, Untung Widyatmoko, mengakui bahwa pengejaran terhadap Evelina dan keluarganya bukan perkara mudah. Menurutnya, tantangan utama justru terletak pada sistem hukum di Amerika Serikat yang memungkinkan tersangka kasus ekonomi membayar jaminan atau bail untuk tetap bebas meski sudah ditangkap.

Anak Evelina Sempat Ditangkap, Lalu Bebas

Untung mengungkapkan bahwa anak Evelina, Rezanantha Pietruschka, sempat berhasil ditangkap di California. Namun, ia kemudian bebas setelah membayar jaminan. Kondisi ini membuat proses hukum semakin rumit.

“Karena ada bail, pelaku tindak pidana ekonomi biasanya tidak ada yang miskin. Mereka kaya, bisa sewa pengacara, dan selalu mengajukan perlawanan. Mereka berusaha agar red notice Interpol gugur dengan alasan kasus ini perdata, bukan pidana,” jelas Untung dalam konferensi pers di Tangerang, Jumat (26/9/2025).

Pernyataan ini menegaskan bahwa para buronan kasus kejahatan ekonomi kerap memanfaatkan celah hukum internasional untuk melindungi diri.

Upaya Koordinasi Internasional

Meski menghadapi banyak hambatan, Untung memastikan bahwa aparat Indonesia tidak tinggal diam. Interpol Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan lembaga penegak hukum AS, termasuk U.S. Department of Homeland Security, Immigration and Customs Enforcement (ICE), hingga Federal Bureau of Investigation (FBI).

“Jangan kira kami diam saja. Kami terus bekerja,” tegasnya.

Upaya diplomasi dan kerja sama lintas negara ini diharapkan dapat mempercepat proses hukum dan membawa Evelina serta keluarganya kembali ke Indonesia untuk mempertanggungjawabkan kasus Wanaartha.

Profil Evelina Pietruschka

Nama Evelina Pietruschka bukan orang baru di industri asuransi Indonesia. Ia memiliki rekam jejak panjang di dunia perasuransian:

  • Menjabat Presiden Direktur Wanaartha Life sejak 1999 hingga 2011.

  • Pada Maret 2011, Evelina beralih posisi menjadi Presiden Komisaris Wanaartha Life.

  • Tahun 2001–2002, ia dipercaya sebagai Vice Chairman Dewan Asuransi Indonesia (DAI).

  • Tahun 2002–2005, Evelina naik menjadi Chairman DAI.

  • Tahun 2005–2011, ia menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

  • Merangkap jabatan, ia juga menjadi Chairman Federasi Asosiasi Perasuransian Indonesia (FAPI) pada periode 2007–2008.

  • Bahkan, kariernya sempat menembus level regional saat didapuk sebagai Sekretaris Jenderal ASEAN Insurance Council.

Dengan gelar Master dari Pepperdine University, California, Evelina dulunya dianggap sebagai sosok penting dalam mendorong pertumbuhan industri asuransi. Namun, kasus Wanaartha Life kini menjadikannya salah satu figur paling dicari.

Diduga Tinggal di Beverly Hills

Tak hanya aparat hukum, sejumlah korban asuransi Wanaartha juga ikut melakukan investigasi mandiri. Pada Oktober 2023, salah satu nasabah bahkan terbang langsung ke California untuk mencari keberadaan Evelina.

Dalam sebuah video yang diterima CNBC Indonesia, terlihat nasabah tersebut mendatangi kompleks perumahan mewah di Beverly Hills dengan mengendarai Tesla. Namun, mereka dihadang satpam setempat dan tidak diperbolehkan masuk.

Menurut pengakuan korban, satpam sempat menghubungi penghuni rumah dan terdengar suara Evelina sendiri yang menolak untuk bertemu.

“Ternyata Evelyn yang bicara. Dia menolak saya untuk masuk,” ujar nasabah tersebut.

Rumah Mewah Bernilai Jutaan Dolar

Data dari Clustrmaps menunjukkan bahwa Evelina dan keluarganya tercatat memiliki properti di Beverly Hills. Bahkan menurut situs properti AS, Zillow, rumah tersebut bernilai jutaan dolar AS atau setara dengan ratusan miliar rupiah.

Meski CNBC Indonesia tidak dapat memverifikasi secara independen kebenaran data ini, informasi tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa Evelina masih hidup dengan standar kehidupan tinggi di luar negeri, sementara ribuan korban Wanaartha Life di Indonesia masih menanti keadilan dan kepastian atas dana mereka yang hilang.

Jalan Panjang Menuju Keadilan

Kasus Evelina Pietruschka menggambarkan betapa sulitnya menjerat pelaku kejahatan ekonomi lintas negara. Meski masuk dalam red notice Interpol, upaya penangkapan sering kali terbentur dengan sistem hukum negara tujuan.

Namun, komitmen aparat Indonesia untuk terus bekerja sama dengan FBI, ICE, dan lembaga hukum AS lainnya menjadi sinyal bahwa proses hukum tidak akan berhenti. Di sisi lain, kisah korban yang sampai harus memburu sendiri ke luar negeri menunjukkan betapa besar penderitaan yang ditinggalkan kasus Wanaartha Life.

Pertanyaannya kini, sampai kapan Evelina bisa terus bersembunyi di balik kemewahan? Apakah suatu saat keadilan bisa ditegakkan, dan nasabah Wanaartha mendapatkan hak mereka kembali?

Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *