MonetaPost – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mencopot enam pejabat eselon I termasuk Sekjen dan Dirjen, sebagai bagian dari evaluasi dan penyegaran. Langkah ini diambil demi mendukung penuh visi Asta Cita Presiden Prabowo.
Dalam langkah tegas yang menandai awal perubahan besar di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, Menteri PU Dody Hanggodo secara resmi mencopot enam pejabat eselon I dari jabatannya. Keputusan ini diumumkan sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh dan strategi penyegaran internal untuk memperkuat kinerja kementerian dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Pergantian ini tidak hanya menyentuh posisi strategis seperti Sekretaris Jenderal dan Inspektur Jenderal, tetapi juga melibatkan Direktur Jenderal di beberapa direktorat utama serta Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).
Enam Pejabat yang Dicopot dan Nama Penggantinya
Pejabat yang dicopot antara lain:
-
Sekretaris Jenderal: Zainal Fatah
-
Inspektur Jenderal: Dadang Rukmana
-
Dirjen Sumber Daya Air (SDA): Lilik Retno Cahyadiningsih
-
Dirjen Bina Konstruksi (BK): Abdul Muis
-
Dirjen Prasarana Strategis (PS): posisi ini kemudian diisi oleh pejabat baru
-
Kepala BPSDM: Canka Amprawati Suryadi Putri
Mereka digantikan oleh:
-
Wida Nurfaida sebagai Sekretaris Jenderal
-
Maulidya Indah Junica sebagai Inspektur Jenderal
-
Dwi Purwantoro sebagai Dirjen SDA
-
Bisma Staniarto sebagai Dirjen Prasarana Strategis
-
Boby Ali Azhari sebagai Dirjen Bina Konstruksi
-
Apri Artoto sebagai Kepala BPSDM
Langkah Penyegaran untuk Mendukung Asta Cita
Menurut Menteri Dody, langkah ini bukan tanpa alasan. Ia menekankan bahwa rotasi dan mutasi ini merupakan bagian dari upaya menyegarkan struktur organisasi dan mengevaluasi kinerja agar lebih selaras dengan arah pembangunan nasional.
“Secara resmi telah dilakukan rotasi terhadap enam pejabat eselon I. Rotasi ini semata-mata dilakukan sebagai bentuk evaluasi menyeluruh dan penyegaran organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum,” kata Dody dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa perombakan ini dilakukan demi memastikan seluruh elemen kementerian mampu mendukung penuh Asta Cita Presiden Prabowo, yakni delapan program prioritas nasional yang mencakup infrastruktur, ketahanan energi, air, pangan, dan transformasi birokrasi.
Tak Dijelaskan Secara Rinci Alasan Pencopotan
Meski menjadi sorotan publik, Dody enggan menjelaskan secara detail alasan pencopotan masing-masing pejabat. Saat ditanya mengenai alasan di balik pergantian Dirjen Prasarana Strategis, ia hanya menyebut bahwa pejabat sebelumnya mungkin telah merasa lelah.
“Dirjen Prasarana Strategis sebelumnya kita pindah ke posisi Inspektur Jenderal, karena yang lama mungkin sudah capai (lelah),” ujar Dody.
Ia juga menyebut bahwa latar belakang Maulidya Indah Junica yang sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Prasarana Strategis lebih cocok sebagai inspektur, sehingga ia dikembalikan ke posisi yang sesuai dengan kompetensinya. “Bu Maulidya awalnya Dirjen PS, karena background beliau adalah inspektur, maka kita kembalikan ke habitatnya,” imbuhnya.
Upaya Meningkatkan Efisiensi dan Kinerja
Perombakan ini disebut-sebut sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa struktur birokrasi tetap dinamis dan adaptif terhadap tuntutan pembangunan nasional. Kementerian PU yang memiliki peran sentral dalam pembangunan infrastruktur nasional tentu membutuhkan kepemimpinan yang kuat, segar, dan siap bekerja cepat.
Dengan penempatan pejabat baru di posisi kunci, diharapkan terjadi peningkatan sinergi antar direktorat serta percepatan dalam pelaksanaan program strategis seperti pembangunan bendungan, jaringan irigasi, jalan nasional, dan proyek-proyek ketahanan air.
Rotasi Jabatan: Tradisi dan Evaluasi Berkala
Rotasi jabatan dalam tubuh kementerian bukanlah hal baru. Dalam banyak kasus, pergantian pejabat tinggi dilakukan secara berkala sebagai bentuk evaluasi terhadap capaian kinerja dan kesiapan menghadapi tantangan baru. Namun, langkah perombakan besar-besaran seperti ini sering kali mencerminkan adanya urgensi atau perubahan strategi yang lebih besar.
Dody Hanggodo sendiri baru-baru ini menunjukkan gaya kepemimpinan yang tegas dan pragmatis, dengan fokus pada pencapaian hasil nyata di lapangan. Ia juga dikenal memiliki perhatian khusus pada efisiensi birokrasi dan keterpaduan antar lembaga dalam menjalankan proyek-proyek nasional.
Harapan Publik terhadap Pejabat Baru
Dengan terisinya posisi-posisi strategis oleh wajah-wajah baru, harapan publik pun menguat agar mereka mampu membawa semangat perubahan dan profesionalisme dalam menjalankan tugas. Tak hanya sekadar melanjutkan program yang ada, para pejabat baru ini juga diharapkan mampu berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan publik di sektor pekerjaan umum dan infrastruktur.
Penempatan tokoh-tokoh yang memiliki latar belakang kuat dan pengalaman di bidangnya masing-masing juga menjadi sinyal bahwa Kementerian PU tengah bersiap memasuki fase baru dengan tantangan yang lebih kompleks.