Home / Ekonomi / IPO Spektakuler Insta360: Pendiri Berusia 33 Tahun Ini Kini Jadi Konglomerat Rp161 Triliun!

IPO Spektakuler Insta360: Pendiri Berusia 33 Tahun Ini Kini Jadi Konglomerat Rp161 Triliun!

IPO

Sukses IPO Insta360 di Bursa Shanghai mengantarkan pendirinya, Liu Jingkang, menjadi konglomerat muda dengan kekayaan Rp161 triliun. Simak strategi bisnis, produk unggulan, hingga tantangan global yang dihadapi perusahaan kamera asal Tiongkok ini.

MonetaPost – Sebuah tonggak sejarah baru terjadi di dunia teknologi Tiongkok. Insta360, perusahaan kamera digital inovatif asal Shenzhen, mencatatkan debut luar biasa di Bursa Efek Shanghai pada 12 Juni 2025. Dengan nilai saham yang melonjak hampir 300% dari harga penawaran awal (IPO), valuasi perusahaan kini menembus angka fantastis sebesar 71 miliar yuan, atau setara dengan US$9,9 miliar (sekitar Rp161,37 triliun).

Kesuksesan IPO ini turut mengangkat nama pendiri Insta360, Liu Jingkang. Pria berusia 33 tahun ini secara resmi bergabung dalam jajaran miliarder global, dengan total kekayaan pribadi diperkirakan mencapai US$2,7 miliar (setara Rp44 triliun), berdasarkan kepemilikan 26,8% saham di perusahaan, termasuk saham yang dipegang oleh istrinya.

Dari Asrama Kampus ke Bursa Saham: Perjalanan Sukses Insta360

Perjalanan Insta360 dimulai dari sebuah kamar asrama di Universitas Nanjing. Liu Jingkang, lulusan ilmu komputer, mendirikan perusahaan ini pada tahun 2015 dengan ambisi untuk mendobrak pasar perangkat imaging. Kurang dari satu dekade kemudian, impian tersebut terwujud secara spektakuler.

Dalam pidato perdananya saat pencatatan saham di Shanghai, Liu menyatakan bahwa meski mereka memulai dengan sumber daya yang terbatas, visi mereka untuk menghadirkan teknologi kamera imersif selalu menjadi pendorong utama. Kini, produk Insta360 seperti kamera seri X5 dan Go telah menjadi pilihan utama bagi kreator konten dan videografer di seluruh dunia.

Lonjakan Harga Saham dan Dana IPO Raksasa

Saat hari pertama perdagangan, saham Insta360 dibuka di level 182 yuan, melonjak drastis dari harga IPO 47,27 yuan. Saham bahkan sempat menyentuh angka 188 yuan sebelum ditutup di 177 yuan—menjadikannya sebagai IPO terbesar di papan STAR Market Shanghai sepanjang 2025.

Insta360 berhasil menghimpun dana segar sebesar 1,94 miliar yuan (sekitar US$270 juta), yang sebagian besar akan dialokasikan untuk memperkuat riset dan pengembangan produk baru berbasis teknologi canggih, termasuk fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) dan dukungan kompatibilitas virtual reality (VR).

Produk Inovatif dan Ekspansi Global

Portofolio produk Insta360 mencakup kamera aksi 360 derajat seri “X”, kamera mini “Go”, hingga perangkat dengan teknologi AI terintegrasi. Dengan total pendapatan 2024 mencapai 5,6 miliar yuan (US$779,9 juta), perusahaan mencatat pertumbuhan sebesar 53,3% dari tahun sebelumnya. Laba bersihnya pun melonjak menjadi hampir 1 miliar yuan, naik hampir 20%.

Ekspansi internasional menjadi motor utama pertumbuhan Insta360. Sekitar 76% dari total pendapatan berasal dari luar negeri, dengan Amerika Serikat sebagai pasar terbesar, menyumbang 1,3 miliar yuan dalam penjualan. Perusahaan kini memiliki lebih dari 2.000 karyawan yang tersebar di kantor-kantor di Tiongkok, AS, Jerman, dan Jepang.

Dukungan Investor Kelas Dunia dan Julukan “Little Giant

Sebelum IPO, Insta360 telah menarik minat banyak investor top seperti Qiming Venture Partners, IDG Capital, Xunlei, dan Suning Holdings Group. Pada 2019, perusahaan juga menerima pendanaan sebesar US$30 juta dari Everest Venture Capital dan MG Holdings. Keberhasilan Insta360 membuat media pemerintah Tiongkok menjulukinya sebagai “Little Giant”, simbol perusahaan teknologi nasional yang memiliki potensi global.

Tantangan Global: Perang Dagang dan Persaingan Ketat

Meskipun pertumbuhannya impresif, Insta360 menghadapi berbagai tantangan ke depan. Ketegangan geopolitik, terutama perang dagang AS–Tiongkok, dapat menjadi penghambat ekspansi internasional. Insta360 menyebutkan bahwa ketidakpastian kebijakan tarif AS sejak Februari 2025 telah meningkatkan risiko terhadap operasional global mereka.

Persaingan industri juga semakin intens, terutama dengan pemain besar seperti GoPro dan DJI. Bahkan, pada 2024, Komisi Perdagangan Internasional AS membuka penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran paten yang diajukan oleh GoPro terhadap Insta360—sebuah dinamika hukum yang masih belum terselesaikan.

Kolaborasi Strategis dan Inovasi Teknologi

Untuk tetap kompetitif, Insta360 terus berinovasi. Mereka mengembangkan fitur berbasis AI dalam aplikasinya, seperti penambahan musik dan transisi otomatis untuk mendukung para kreator konten dalam proses editing. Tak hanya itu, perusahaan juga menggandeng Apple, memastikan dukungan penuh untuk video Insta360 di perangkat Vision Pro.

Langkah ini sangat relevan mengingat ekosistem ekonomi kreator global yang terus berkembang. Deloitte mencatat bahwa pada 2023 terdapat lebih dari 50 juta kreator konten aktif dan lebih dari 5 miliar pengguna media sosial di seluruh dunia. Nilai ekonomi kreator ini diprediksi akan mencapai US$2 triliun pada 2026.

 Simbol Kebangkitan Teknologi Konsumen Tiongkok

Kesuksesan IPO Insta360 bukan hanya membawa kekayaan bagi Liu Jingkang, tetapi juga mencerminkan kebangkitan generasi baru konglomerat teknologi di Tiongkok. Dengan strategi ekspansi agresif, produk inovatif, dan dukungan investor besar, Insta360 tampaknya siap bersaing di panggung global, meski harus menghadapi tantangan regulasi dan kompetitor besar.

Tagged:

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *