MonetaPost – Komisi I DPR RI mempercepat proses uji kelayakan dan kepatutan calon Dubes RI dengan menjadwalkannya pada akhir pekan ini. Hasil seleksi ditargetkan diserahkan ke pemerintah pekan depan.
Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia mengambil langkah cepat dalam menyeleksi calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Dubes LBBP RI) untuk sejumlah negara sahabat. Uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test dijadwalkan berlangsung pada akhir pekan ini, yakni hari Sabtu dan Minggu, demi mempercepat proses pelantikan para calon dubes.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta. Menurutnya, pelaksanaan seleksi pada akhir pekan diputuskan sebagai langkah efisiensi waktu agar proses dapat segera diselesaikan dan nama-nama calon dubes bisa segera dikembalikan kepada pemerintah.
“Insya Allah Sabtu dan Ahad (Sabtu-Minggu) ini akan dilakukan fit and proper test untuk calon dubes di DPR,” ujar Sukamta saat dihubungi pada Kamis, 3 Juli 2025.
Langkah percepatan ini juga ditegaskan oleh Wakil Ketua Komisi I lainnya, Dave Laksono. Legislator dari Fraksi Partai Golkar itu menjelaskan bahwa pelaksanaan di akhir pekan bukanlah hal yang lazim dilakukan, namun kali ini dinilai perlu untuk mempercepat proses seleksi. “Ya, nggak apa-apa kan, biar cepat,” ujar Dave.
Hasil Seleksi Siap Diserahkan ke Pemerintah Pekan Depan
Dave juga menambahkan bahwa jika proses uji kelayakan dan kepatutan dapat dirampungkan dalam waktu dua hari tersebut, maka DPR menargetkan untuk segera menyerahkan hasil seleksi kepada pemerintah pada pekan depan.
“Kalau Sabtu-Minggu ini bisa diselesaikan, maka minggu depan sudah bisa dikirimkan kembali ke pemerintah nama-nama yang sudah melalui proses seleksi,” jelas Dave.
Proses seleksi ini merupakan bagian penting dalam sistem diplomatik Indonesia, di mana calon dubes harus menjalani penilaian mendalam oleh DPR untuk memastikan mereka layak mewakili Indonesia di negara tujuan masing-masing.
DPR Telah Terima Surat Presiden untuk 24 Calon Dubes
Sebelumnya, DPR telah menerima Surat Presiden (Surpres) yang memuat daftar nama calon Dubes LBBP RI. Surat tersebut disampaikan dalam Sidang Paripurna ke-22 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2024-2025 oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Dalam sidang tersebut, Puan mengonfirmasi bahwa pemerintah telah mengajukan daftar nama calon dubes untuk ditugaskan di 24 negara sahabat. Namun, sesuai dengan Pasal 231 Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib, rincian nama dan negara tujuan masih dirahasiakan untuk menjaga kerahasiaan dan etika diplomasi.
“Sesuai ketentuan yang berlaku, nama calon dubes serta negara penempatan masih bersifat rahasia dan tidak akan diumumkan secara terbuka sampai proses selesai,” kata Puan dalam pidatonya.
Proses Fit and Proper Test Dilaksanakan Secara Tertutup
Selain kerahasiaan nama dan negara tujuan, proses fit and proper test juga dilakukan secara tertutup. Rapat dan diskusi di Komisi I DPR yang membahas seleksi ini tidak dibuka untuk umum ataupun media. Hasilnya pun hanya akan diketahui setelah disampaikan kembali ke pemerintah.
Puan menjelaskan bahwa langkah ini diambil demi menjaga independensi proses dan menghindari intervensi atau spekulasi publik sebelum hasil resmi ditetapkan. “Rapat Komisi I DPR RI akan berlangsung tertutup, termasuk hasil uji kelayakan dan kepatutan. Ini adalah prosedur standar sesuai ketentuan,” ujar Puan.
Pemerintah Prioritaskan Profesionalisme dan Kompetensi
Pengajuan nama-nama calon duta besar oleh pemerintah kepada DPR merupakan bagian dari mekanisme resmi yang telah diatur undang-undang. Para calon dubes yang diajukan diharapkan memiliki kompetensi, integritas, serta pengalaman yang memadai di bidang diplomasi maupun hubungan internasional.
Selain berasal dari kalangan diplomat karier di Kementerian Luar Negeri, beberapa nama juga biasanya berasal dari kalangan profesional, akademisi, maupun tokoh masyarakat yang dinilai memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan strategis dengan negara mitra.
Meskipun nama-nama calon dubes belum diumumkan secara resmi, proses cepat ini menandakan adanya komitmen bersama antara legislatif dan eksekutif untuk memperkuat posisi diplomatik Indonesia di kancah global.
Upaya Strategis Perkuat Diplomasi Indonesia
Pelaksanaan fit and proper test calon duta besar RI di akhir pekan menjadi langkah strategis DPR dalam merespons kebutuhan diplomasi yang dinamis. Dengan mempercepat proses seleksi, Indonesia diharapkan bisa segera menempatkan wakil-wakil terbaiknya di berbagai negara mitra, sekaligus menjaga momentum kerja sama internasional di tengah tantangan geopolitik yang terus berkembang.
Langkah cepat ini juga menjadi cerminan keseriusan DPR dan pemerintah dalam memastikan bahwa perwakilan Indonesia di luar negeri diisi oleh figur-figur yang layak, profesional, dan mampu menjaga kepentingan nasional di forum internasional.