Home / Ekonomi / Animasi Jumbo: Dari Film Terlaris 2025 Menuju Brand Lokal Ikonik Indonesia

Animasi Jumbo: Dari Film Terlaris 2025 Menuju Brand Lokal Ikonik Indonesia

Animasi Jumbo

Animasi Jumbo mencetak sejarah sebagai film Indonesia terlaris dengan lebih dari 10 juta penonton. Kini, karakter Jumbo disiapkan sebagai IP lokal untuk buku, makanan, tas, hingga fashion.

MonetaPost – Animasi Jumbo, Kebanggaan Baru Perfilman dan Industri Kreatif Indonesia
Film animasi Jumbo telah mencetak sejarah sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa, dengan capaian lebih dari 10 juta penonton hanya dalam 64 hari tayang. Animasi Jumbo merupakan karya dari sutradara Ryan Adriandhy dan diproduksi oleh Visinema Pictures ini tidak hanya berhasil dari sisi artistik dan komersial, tetapi juga membuka jalan bagi perkembangan industri kreatif lokal berbasis intelektual properti (IP).

Kesuksesan Jumbo tidak hanya menginspirasi pelaku industri perfilman, tetapi juga perhatian serius dari pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Rifky Harsya, mengungkapkan komitmen pemerintah untuk mengangkat Jumbo sebagai IP lokal strategis yang bisa dikembangkan lintas sektor, mulai dari buku, tas sekolah, makanan, hingga fashion.

 

Perjalanan Jumbo dari Proyek Animasi Menjadi Fenomena Nasional

Film Jumbo bukanlah proyek instan. Proses produksinya telah berlangsung sejak lima tahun lalu. Meski begitu, Kemenparekraf mulai terlibat satu bulan sebelum penayangan perdana, melihat potensi besar yang dimiliki film ini.

“Sejak awal kami melihat ini bukan hanya film, tapi juga IP dengan potensi ekonomi jangka panjang,” ungkap Teuku Rifky.

Saat pertama kali dirilis, Jumbo ditargetkan dapat meraih 3 juta penonton, mengalahkan capaian film animasi lokal sebelumnya, Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet (2017) yang memperoleh sekitar 600 ribu penonton. Namun kenyataannya, angka penonton Jumbo melampaui ekspektasi tiga kali lipat, menjadikannya tonggak penting bagi film animasi Indonesia.

 

Strategi Kemenparekraf: Membentuk IP Jumbo sebagai Brand Nasional

Pemerintah tidak ingin euforia kesuksesan Jumbo berhenti di bioskop. Dalam upaya memperkuat ekosistem industri kreatif, Kemenparekraf bersama Visinema Pictures sedang membangun identitas Jumbo sebagai IP lokal unggulan yang dapat dimonetisasi melalui berbagai produk turunan.

Beberapa langkah strategis yang tengah dilakukan antara lain:

1. Produk Anak Sekolah
Kemenparekraf telah mempertemukan produsen alat tulis dan penerbit buku dengan tim kreatif Jumbo untuk memproduksi:

Buku tulis karakter Jumbo

Tas sekolah bertema Jumbo

Alat tulis dan merchandise resmi

Langkah ini bertujuan mengurangi dominasi karakter kartun asing yang selama ini mendominasi produk anak-anak Indonesia.

“Saat musim libur sekolah, biasanya anak-anak membeli buku dan perlengkapan baru. Selama ini, karakter dari luar negeri mendominasi. Sekarang kita dorong karakter lokal seperti Jumbo,” ujar Rifky.

2. Produk Makanan
Karakter Jumbo juga akan digunakan dalam kemasan makanan dan minuman buatan Indonesia, terutama produk untuk anak-anak, seperti:

Snack dan biskuit

Minuman kemasan

Makanan ringan lokal

Dengan ini, konsumen anak-anak akan semakin mengenal dan terikat secara emosional dengan karakter lokal sejak dini.

3. Industri Fashion
Dalam sektor fashion dan apparel, karakter Jumbo akan hadir dalam bentuk:

Kaos anak bergambar Jumbo

Jaket dan hoodie bertema Jumbo

Tas, topi, dan aksesoris lainnya

Kolaborasi dengan brand fashion lokal juga akan mendorong penguatan posisi Jumbo sebagai karakter populer lintas generasi.

 

Potensi Ekonomi Jumbo sebagai IP Lokal

Pengembangan Jumbo sebagai intelektual properti lokal memiliki potensi ekonomi yang besar. IP yang kuat dan dikenal masyarakat luas memungkinkan terjadinya diversifikasi produk, lisensi, dan kolaborasi komersial. Model ini telah terbukti sukses di luar negeri dengan karakter seperti Hello Kitty, Pokémon, atau Minions.

Jika berhasil dikembangkan secara berkelanjutan, IP seperti Jumbo dapat:

Menjadi sumber pendapatan pasif dari lisensi produk

Membuka peluang kerja baru di industri kreatif

Meningkatkan daya saing produk lokal

Mengurangi ketergantungan pada karakter asing di pasar domestik

 

Jumbo dan Masa Depan Industri Kreatif Indonesia

Keberhasilan Jumbo membuktikan bahwa produk animasi lokal mampu bersaing secara kualitas dan disambut antusias oleh masyarakat. Langkah Kemenparekraf dalam mengintegrasikan karakter ini ke dalam berbagai sektor ekonomi kreatif adalah strategi cerdas untuk membangun ekosistem IP lokal yang berkelanjutan.

Inisiatif ini sejalan dengan visi pemerintah dalam menjadikan ekonomi kreatif sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional, serta mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia.

Tagged:

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *