Bank Mandiri segera menerapkan sistem pencairan transaksi real-time untuk Livin’ Merchant mulai Agustus 2025. Fitur ini hadir khusus untuk mendukung UMKM dengan sistem pembayaran cepat dan tanpa biaya tambahan.
MonetaPost – Bank Mandiri kembali menghadirkan inovasi besar untuk memperkuat dukungannya terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui platform digitalnya, Livin’ Merchant, Bank Mandiri akan segera menerapkan sistem settlement transaksi secara real time mulai Agustus 2025. Inovasi ini akan memungkinkan dana hasil transaksi masuk langsung ke rekening merchant dalam hitungan detik, tanpa harus menunggu waktu proses seperti sebelumnya.
Hal ini diumumkan langsung oleh Direktur Operasi Bank Mandiri, Timothy Utama, dalam acara LPS Finansial Festival yang digelar pada Kamis, 7 Agustus 2025. Ia menyebutkan bahwa saat ini sistem settlement Livin’ Merchant sudah tergolong cepat, yakni dilakukan tiga kali dalam satu hari. Namun, Bank Mandiri ingin memberikan kemudahan lebih jauh dengan menjadikan pencairan dana langsung ke rekening merchant secara instan.
“Sekarang Livin’ Merchant sudah settlement di hari yang sama, tiga kali sehari. Jadi begitu merchant menerima pembayaran, dana langsung masuk ke akun. Tapi bulan Agustus ini, kami akan buat real time—langsung cair ke rekening merchant,” ujar Timothy.
Solusi Inovatif Khusus untuk UMKM
Inisiatif ini tidak hanya menjadi lompatan besar dalam efisiensi transaksi, tetapi juga menunjukkan komitmen Bank Mandiri untuk memberdayakan sektor UMKM, yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Menurut data yang disampaikan Timothy, UMKM menyumbang sekitar 67% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dengan jumlah pelaku usaha mencapai lebih dari 70 juta unit usaha.
Untuk itu, Livin’ Merchant dikembangkan sebagai alternatif cerdas dan terjangkau bagi para pelaku UMKM dalam menjalankan transaksi harian mereka. Tidak seperti alat pembayaran konvensional seperti EDC (Electronic Data Capture) yang umumnya digunakan oleh toko-toko besar dan hotel, Livin’ Merchant tidak memerlukan biaya sewa alat, biaya perawatan, maupun transaksi fee yang tinggi.
“Kalau EDC cocoknya untuk pemain besar. Tapi untuk UMKM, biaya MDR (Merchant Discount Rate) dan sewa alatnya terlalu mahal. Kalau rusak, perbaikannya pun repot. Dengan Livin’ Merchant, semuanya serba digital, hemat, dan praktis,” tambahnya.
Pertumbuhan Pesat Livin’ dan Livin’ Merchant
Penerimaan pasar terhadap aplikasi Livin’ sangat luar biasa. Hingga saat ini, jumlah pengguna Livin’ telah mencapai 32 juta, dengan pertumbuhan yang konsisten setiap harinya. Timothy menyebut bahwa sekitar 25.000 akun baru dibuka setiap hari melalui aplikasi Livin’.
Livin’ Merchant sendiri memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan transaksi digital di Bank Mandiri. Saat ini, lebih dari 90% transaksi retail Bank Mandiri telah terintegrasi dengan ekosistem Livin’, mencerminkan betapa pentingnya platform ini dalam menopang bisnis ritel dan UMKM di Indonesia.
Yang lebih menarik, Livin’ Merchant dapat mengubah smartphone menjadi alat EDC virtual, sehingga memudahkan transaksi dengan sistem pembayaran berbasis QRIS. QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia beberapa tahun lalu kini menjadi metode pembayaran paling populer, terutama di kalangan pelaku usaha kecil dan menengah.
“QRIS telah menjadi metode pembayaran yang dominan. Dengan Livin’ Merchant, handphone kita bisa langsung jadi alat pembayaran digital. Tidak perlu alat tambahan, tidak ada biaya tambahan,” jelas Timothy.
Ekspansi Ekosistem Digital: Integrasi dengan Distributor Besar
Bank Mandiri tidak hanya berhenti pada transaksi pembayaran. Melalui Livin’ Merchant, mereka juga membangun ekosistem digital terpadu yang memungkinkan UMKM untuk berkembang lebih cepat. Salah satu fitur unggulannya adalah integrasi dengan pemain besar dalam rantai pasok. Pelaku usaha mikro seperti pemilik toko kelontong bisa membeli inventori secara langsung dari distributor besar melalui platform yang sama.
“Kami sedang kembangkan fitur untuk UMKM agar bisa beli stok barang langsung dari pemasok besar. Semua sudah terkoneksi digital. Ini bukan sekadar alat transaksi, tapi platform untuk pertumbuhan,” tegasnya.
Dampak Positif: Mendorong Inklusi Keuangan dan Digitalisasi UMKM
Inovasi ini diyakini akan memberikan dampak besar bagi peningkatan literasi digital serta inklusi keuangan di kalangan pelaku UMKM. Dengan settlement real time, pelaku usaha tidak lagi tergantung pada waktu proses bank atau harus menunggu keesokan harinya untuk menerima dana. Ini tentu akan meningkatkan arus kas dan memperkuat posisi keuangan mereka dalam menjalankan usaha sehari-hari.
Selain itu, fitur QRIS dan konektivitas langsung ke pemasok akan mempermudah proses bisnis dan menciptakan rantai pasok yang lebih efisien. Dalam jangka panjang, langkah ini berpotensi mengangkat daya saing UMKM Indonesia di tingkat nasional maupun global.
UMKM Siap Tumbuh Lebih Cepat Bersama Livin’ Merchant
Langkah strategis Bank Mandiri dalam mengubah sistem settlement Livin’ Merchant menjadi real time adalah game changer bagi sektor UMKM di Indonesia. Dengan teknologi yang hemat biaya, mudah digunakan, dan efisien, pelaku usaha mikro kini memiliki akses ke sistem pembayaran modern yang sebelumnya hanya bisa dinikmati oleh bisnis skala besar.
Dukungan penuh ini tidak hanya mencerminkan komitmen Bank Mandiri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga menjadi contoh bagaimana perbankan digital dapat menjadi solusi nyata bagi pemerataan ekonomi dan transformasi UMKM di era digital.